Jakarta, Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza, menegaskan bahwa salah satu hambatan terbesar yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah minimnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam aktivitas usaha.
Menurut Helvi, masih banyak UMKM yang menjalankan bisnis secara tradisional tanpa memanfaatkan teknologi digital, baik dalam produksi, pemasaran, maupun manajemen. Padahal, di era persaingan global saat ini, pemanfaatan teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi sekaligus memperluas pasar.
“Kalau UMKM ingin naik kelas, mereka perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Tidak hanya sekadar berjualan secara offline, tapi juga mampu masuk ke platform digital, memanfaatkan aplikasi keuangan, dan inovasi produksi,” ujar Helvi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, solusi dari tantangan ini memerlukan kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga perguruan tinggi. Dukungan dari kampus diharapkan mampu menghadirkan riset dan inovasi yang aplikatif untuk membantu UMKM bertransformasi.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses digital agar UMKM bisa lebih kompetitif di pasar domestik maupun global
Penulis : cantika
Editor : cantika