Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, optimis bahwa UMKM artisan Indonesia akan mendominasi pasar nasional dan bahkan bisa bersaing di pasar global. Ia menyebutkan UMKM artisan sebagai “lokal champion” yang akan memimpin ekonomi Indonesia, dengan kualitas dan kekhasan produk yang terus berkembang, meski tantangan pandemi Covid-19 sedang berlangsung.
Teten menekankan bahwa UMKM masa depan Indonesia harus terus menggali potensi tradisi dan budaya dalam produk mereka, sambil memanfaatkan teknologi untuk menciptakan produk yang relevan dengan perkembangan zaman. Pemerintah pun terus mendorong digitalisasi UMKM, dengan target 30 juta UMKM terhubung ke ekosistem digital pada 2023. Untuk mencapai ini, diharapkan ada 500 ibu UMKM produk artisan yang bergabung dengan platform digital setiap bulannya.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, juga turut mendukung gerakan “Bangga Buatan Indonesia”, dengan menyatakan komitmennya untuk membantu 1.100 UMKM binaan BI di seluruh Indonesia. Semua produk UMKM tersebut akan dipromosikan baik secara fisik maupun melalui e-catalog, memudahkan konsumen untuk membeli produk UMKM secara virtual maupun langsung.
Selain itu, BI mendukung transaksi UMKM dengan menyediakan sistem pembayaran berbasis QR Code (QRIS), yang mempermudah proses pembayaran melalui uang elektronik atau mobile banking. Seluruh kantor cabang BI di Indonesia juga dilibatkan dalam mendukung gerakan ini, menjadikan produk-produk UMKM lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Pemerintah dan BI berkomitmen untuk membantu UMKM Indonesia berkembang, menjadi pahlawan ekonomi bangsa, dan membawa kebanggaan nasional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis : Andhika
Editor : Agis
Sumber Berita: Https://bisnis.com