- Mengetahui berbagai model social enterprise di Indonesia sangatlah penting. Hal ini karena terdapat variasi yang berbeda dalam konsep dan praktik social enterprise, yang dapat ditinjau dari beberapa aspek dasar. Berikut adalah beberapa model social enterprise yang ada di Indonesia.
Menangkap Esensi dari Social Enterprise
Social enterprise, yang sering disebut kewirausahaan sosial, memiliki beragam perspektif dalam definisi dan penjelasannya. Pada intinya, kewirausahaan sosial adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan kolaborasi dengan individu atau organisasi lain untuk menciptakan nilai sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Inovasi sosial merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kewirausahaan sosial yang efektif dan berdampak luas. Hal ini karena kemampuan untuk mengenali peluang dari masalah yang ada menjadi kunci dalam menjalankan usaha.
Untuk merumuskan kewirausahaan sosial yang inklusif, penting untuk melakukan riset mendalam mengenai berbagai masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, kewirausahaan sosial dapat merancang peluang bisnis yang mampu mengatasi isu-isu mendasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kewirausahaan sosial bertujuan mencapai visi keberlanjutan dengan memenuhi prinsip dasar dari social enterprise. Oleh karena itu, implementasi kewirausahaan sosial perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan agar dapat mengharmoniskan aspek sosial, finansial, dan kelembagaan.
Model Social Enterprise di Indonesia, Apa Saja?
Infografis Model Social Enterprise di Indonesia
Dalam artikel ilmiah berjudul “Supporting Organization Mission Through Social Entrepreneurship: General Trend on Indonesian Social Entrepreneurship,” dijelaskan bahwa terdapat tiga model kewirausahaan sosial. Berikut adalah penjelasannya.
1. Kewirausahaan Sosial untuk Kelompok Sasaran
Model pertama dari kewirausahaan sosial banyak dijumpai di berbagai institusi, dengan tujuan utama untuk membantu masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kewirausahaan sosial untuk melakukan riset terlebih dahulu terkait masalah sosial yang ada di komunitas target. Hasil riset ini kemudian akan diterapkan dalam konteks produk usaha yang relevan bagi masyarakat tersebut.
2. Kewirausahaan Sosial yang Bersinergi dengan Kelompok Sasaran
Model kedua dari kewirausahaan sosial melibatkan kolaborasi dengan kelompok sasaran. Berbeda dengan model pertama, di mana masyarakat hanya berfungsi sebagai objek, dalam model ini mereka menjadi subjek sekaligus objek dari kewirausahaan sosial.
Model ini mengedepankan sinergi dengan kelompok sasaran dalam merumuskan produk bisnis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, tercipta hubungan saling menguntungkan antara kewirausahaan sosial dan masyarakat sasaran melalui simbiosis mutualisme.
3. Kewirausahaan Sosial yang
Model ketiga dari kewirausahaan sosial berkembang dari kelompok sasaran itu sendiri. Umumnya, model ini muncul sebagai respons terhadap kepedulian masyarakat terhadap berbagai masalah sosial yang ada di lingkungan mereka. Keresahan ini mendorong mereka untuk menginisiasi suatu social enterprise yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan sosial di sekitarnya.
Apa Saja Contoh Social Enterprise di Indonesia?
Akhirnya, ketiga model social enterprise ini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Contohnya adalah Nazava Water Filters (energi dan lingkungan), Sirtanio Organik Indonesia (pertanian), Sukha Citta (mode dan ritel), Waste4Change (energi dan lingkungan), Kendal Agro Atsiri (pertanian), Mendekor (mode dan ritel), serta GandengTangan (layanan keuangan).
Berita ini sudah pernah tayang di platfrom berita online berikut:
https://blog.olahkarsa.com/mengintip-3-model-social-enterprise-di-indonesia/