Jakarta – Kini, produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin mudah untuk memperluas pasar mereka ke luar negeri. Dengan memanfaatkan penjualan daring di platform e-commerce, produk UMKM dapat dikenal hingga ke berbagai negara.
Hal ini dirasakan oleh Surmiyati, pemilik merek busana muslim Sayra. Surmiyati mengungkapkan bahwa produknya telah berhasil menembus pasar ekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Dubai, hingga Maldives.
Dia menjelaskan bahwa produk-produknya dipasarkan oleh reseller-resellernya yang menjual di luar negeri. Meskipun tidak banyak, Surmiyati berharap agar produknya dapat terus diekspor ke negara-negara dengan jumlah populasi muslim yang besar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“(Pengiriman terjauh) dari seluruh Indonesia ke Aceh, Papua. (Untuk ekspor) Ada reseller yang menjual ke Singapura, Malaysia, Dubai. Bahkan ada yang sampai ke Maldives,” ujarnya saat ditemui di Gudang Sayra, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025).
Surmiyati menceritakan bahwa sebelum berfokus pada penjualan online, dia memulai bisnisnya dengan berjualan secara offline di tempat-tempat seperti Tanah Abang dan Thamrin City. Bisnis ini ia mulai bersama suaminya sejak tahun 2008.
Pada awalnya, selain berjualan di dua pusat perbelanjaan tersebut, Surmiyati juga memiliki banyak reseller yang turut membantu memperkenalkan mereknya ke pasar online.
Namun, kondisi bisnisnya sempat terpuruk ketika pandemi COVID-19 melanda pada tahun 2020. Biasanya, penjualan bisa mencapai 1.000 pcs karena tingginya permintaan dari reseller. Namun, pandemi menyebabkan permintaan menurun drastis.
“Sebelumnya saya nggak pernah jualan online. Setelah pandemi, penjualannya menurun. Banyak reseller yang berhenti jualan dan beralih ke produk lain. Akhirnya penjualan pun turun. Yang dulunya orderannya bisa ribuan dalam seminggu, sekarang jauh berkurang,” ungkapnya.
“Bertahan saja itu sudah cukup, Alhamdulillah saya tidak sampai tutup total. Walaupun penurunannya sangat besar, bisa 1 banding 10,” tambahnya.
Melihat penurunan penjualan, Surmiyati dan suaminya memutuskan untuk beralih ke penjualan online. Platform e-commerce yang mereka pilih adalah Shopee, di mana mereka mulai melakukan live shopping.
“Alhamdulillah, penjualan di Shopee cepat naik. Sebelumnya reseller sudah mengenalkan merek produk saya, jadi brandnya sudah dikenal dan dikenal saat saya live,” kata Surmiyati.
“Saya fokus pada penjualan online. Saya bahkan pernah melakukan live selama 24 jam. Sekarang kami memaksimalkan waktu dengan melakukan live setiap hari, setiap 4 jam sekali,” terangnya.
Kini, Surmiyati telah memiliki konveksi atau tempat produksi serta gudang pengiriman dan packing yang dikelola sendiri. Sebelumnya, dia harus mengontrak tempat-tempat untuk operasional.
Terkait penjualan, Surmiyati menyebutkan bahwa bisnisnya mulai membaik setelah penurunan tajam yang disebabkan pandemi. Penjualannya kini meluas ke seluruh Indonesia, bahkan reseller-resellernya sudah membawa produk Sayra ke luar negeri.
Surmiyati berharap dapat terus menembus pasar ekspor yang lebih luas, terutama ke negara-negara dengan populasi muslim yang banyak.
“Namun, reseller sudah mulai mengirimkan produk saya ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Dubai. Saya bahkan pernah mengirim produk ke Maldives. Tahun ini, saya dan tim marketing menargetkan produk lokal ini semakin dikenal di pasar internasional,” tutupnya.
https://finance.detik.com/solusiukm/d-7777346/ini-jurus-rahasia-umkm-bisa-tembus-pasar-ekspor
Penulis : Yovela
Editor : Yovela
Sumber Berita : https://finance.detik.com