Dyah Fardisa pencetus “Bolosego” dari IRT hingga menjadi sukses bangun UMKM!

Kamis, 19 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Halo! pengguna media sosial TikTok! pasti sudah sering berbelanja karena tertarik pada iklan yang muncul di bagian “For You Page” atau secara simplenya adalah (FYP).

Nih ada salah satu yang sering muncul adalah UMKM yang menjual makanan khas Yogyakarta, Bolosego loh! UMKM ini menawarkan menu andalannya yaitu Oseng Mercon. Oseng Mercon merupakan olahan daging sapi khas Yogyakarta. Nama mercon di pakai karenakan bumbunya yang menggunakan cabai dalam jumlah banyak sehingga rasanya pedas terasa sangat meledak di dalam mulut. Bolosego sendiri didirikan oleh Dyah Laily Fardisa sebagai pemilik, lulusan Ilmu Politik UGM pada 2015. Sebelum berbisnis, Dyah berpengalaman di bidang marketing dan kreator konten di kantor tempatnya bekerja dulunya.
Dia memulai bisnis Bolosego saat pandemi, mencari kegiatan sekaligus pemasukan tambahan, sembari mengurus anak yang masih bayi. Tanpa keahlian masak sedikitpun, dia berkolaborasi, mengajak ibu-ibu tukang masak oseng mercon di beberapa restoran yang dirumahkan karena pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

“Jadi ibu-ibu semua, mengolah pesanan, saya bantu dari segi marketingnya,” ujarnya dalam konten sosial media yang dibagikan di TikTok dua tahun lalu. Saat mengawali bisnisnya tokonya, dia hanya mengeluarkan modal sangat minim atau kecil, dengan memulai di dapur kecil di rumah, dengan hanya masak 1kg daging per hari dengan harga Rp130.000. Dia juga belanja bumbu Rp100.000 per hari karena hanya mendapat pesanan paling banyak 3 orang per hari. Kemudian, dia mulai menambah pengeluaran modal untuk membuat kemasan yang baru. Dyah mengungkap, kemasan seharga Rp1 juta bisa dapat banyak dan digunakan berminggu-minggu, karena jumlah pesanan yang belum sebanyak sekarang. Dia juga mulai menambah peralatan dengan mesin vakum kecil agar makanan yang dia jual tetap awet sampai ke tangan pembeli. Sementara itu, biaya marketing, konten, dan gaji karyawan semuanya Rp0 karena dilakukan sendiri bersama suami, dan kolaborasi dengan ibu-ibu di sekitar rumahnya yang ikut bergabung. “Baru beberapa hari kemudian saat mulai ramai dan berani endorse, kami mulai endorse cuma Rp200 ribuan. Sisa pendapatannya kita alirkan ke dana darurat awalnya Rp2 juta, untuk beli handphone atau beli mesin kalau ada kerusakan, dan lainnya,” jelasnya. Selama Dua tahun berjalan, dia mulai memaksimalkan dan memenuhi penjualan secara online, sehingga bisa menjangkau pembeli dari seluruh Indonesia. Dyah memanfaatkan berbagai fitur di e-commerce mulai dari live shopping, flash sale, gratis ongkos kirim, dan harga-harga spesial. “Mulai 2022, kita live di e-commerce selama 2 jam. Di TikTok maupun di lainya bahkan pernah mendapat sampai lebih dari Rp56 juta dalam 2 jam live,” ucapnya, Menurutnya, kunci suksesnya saat melakukan live di e-commerce adalah jujur saat menunjukkan proses di balik layar brand yang dimiliki, sehingga membuat penonton makin percaya dan ingin membelinya. “Selain itu, tentunya rajin-rajin membuat konten dan live, serta kolaborasi sama konten kreator lain, itu yang bikin penjualan melonjak. Kolaborasi penting dalam bisnis, yang penting bisa menemukan partner yang tepat,” ucapnya. Sampai dengan 2023, Bolosego sudah bisa mempekerjakan tim dengan lebih dari 90 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Facebook Comments Box

Penulis : Andika

Editor : Ilham

Sumber Berita: https://entrepreneur.bisnis.com/read/20241218/265/1825332/dyah-fardisa-pencetus-bolosego-dari-irt-hingga-sukses-bangun-umkm

Berita Terkait

Ini Jurus Rahasia UMKM Bisa Tembus Pasar Ekspor
Kemendag Bantu UMKM Tembus Pasar Ekspor, Segini Potensinya
Menteri UMKM Sebut Bank Siap Bantu Permodalan Awal UMKM Mitra MBG
Dukung UMKM Berdaya Saing, BRI Perkuat Akses Permodalan dan Pemberdayaan
Berkunjung ke Pasar Tradisional Sunda di Hutan Bambu Cibiru Bandung
Begini Jurus Bank BUMN Dorong UMKM RI Go Global
Startup Fintech Ini Himpun Pendanaan Utang USD 60 Juta
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III-2024: Ekspansi Bisnis Melambat, Daya Beli Perlu Penguatan

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 11:47 WIB

Ini Jurus Rahasia UMKM Bisa Tembus Pasar Ekspor

Rabu, 12 Februari 2025 - 15:02 WIB

Kemendag Bantu UMKM Tembus Pasar Ekspor, Segini Potensinya

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:52 WIB

Menteri UMKM Sebut Bank Siap Bantu Permodalan Awal UMKM Mitra MBG

Jumat, 24 Januari 2025 - 15:05 WIB

Dukung UMKM Berdaya Saing, BRI Perkuat Akses Permodalan dan Pemberdayaan

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:32 WIB

Berkunjung ke Pasar Tradisional Sunda di Hutan Bambu Cibiru Bandung

Berita Terbaru

Berita

Festival UMKM dan Gebyar Produk Ramaikan CFD Kota Bekasi

Rabu, 24 Sep 2025 - 08:36 WIB

Berita

Tenant District Blok M Pindah ke Blok M Hub

Rabu, 24 Sep 2025 - 08:32 WIB

Berita

Diskominfo Kota Bekasi Angkat Isu UMKM dalam Podcast

Selasa, 23 Sep 2025 - 08:30 WIB