Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Tantangan Daya Beli dan Stabilitas Harga
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merilis Indeks Bisnis UMKM Triwulan III-2024, mencatat pelambatan ekspansi bisnis. Indeks Bisnis UMKM turun ke level 102,6 dibandingkan 109,9 pada Triwulan II-2024. Meski masih berada di atas 100, yang menandakan ekspansi, pertumbuhannya melambat.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa normalisasi aktivitas pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idul Fitri dan libur sekolah menjadi faktor utama penurunan. Faktor lainnya termasuk kenaikan harga barang input, penurunan daya beli masyarakat, dan persaingan usaha yang semakin ketat.
Penurunan terjadi pada komponen volume produksi, nilai penjualan, dan penggunaan tenaga kerja. Sektor pertanian dan perhotelan mengalami kontraksi, sementara sektor konstruksi tetap tumbuh dengan Indeks Bisnis tertinggi, 116,3, didukung proyek pemerintah dan swasta serta cuaca yang kondusif.
Indeks Sentimen Bisnis UMKM juga melemah ke level 115,1, sejalan dengan tantangan ekonomi yang dihadapi. Pelaku UMKM memberikan penilaian tertinggi pada peran pemerintah dalam menyediakan infrastruktur, namun menyoroti stabilitas harga sebagai kendala utama.
Survei BRI ini melibatkan lebih dari 7.000 pelaku UMKM di 33 provinsi. Hasilnya mencerminkan perlunya penguatan daya beli masyarakat dan kebijakan stabilisasi harga untuk menjaga keberlanjutan usaha kecil dan menengah. UMKM tetap optimistis menghadapi kuartal berikutnya, meski dengan ekspektasi yang lebih moderat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis : Andhika
Editor : Andhika
Sumber Berita : Https://Kompas.Com