Festival Jarum Klaten Pamerkan Puluhan Produk Batik, Ada Baju-Wayang

Selasa, 8 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klaten – Pemerintah Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten menggelar Festival Budaya. Puluhan produk batik khas perajin setempat dipamerkan dalam acara tersebut.

Festival Budaya Desa Jarum dihelat di Joglo Homestay Mojoarum, Desa Jarum, Kecamatan Bayat. Festival ini telah dimulai sejak Jumat (23/8/2024) dan akan berlangsung hingga Minggu (25/8/2024) esok.

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tampak puluhan produk batik dipamerkan dalam pameran di Festival Budaya Desa Jarum. Mulai dari kain batik, syal, pakaian, mangkuk, aksesoris, payung, hingga wayang. Puluhan produk itu merupakan hasil karya tangan para perajin Desa Bayat.

 

Sekretaris sekaligus pegiat wisata Desa Jarum, Giyatno menjelaskan, Festival Budaya ini digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Desa Jarum ke-94. Selain ada senam sehat dan wayangan, ada pula pameran produk unggulan yang dilaksanakan siang itu.

 

“IKM (Industri Kreatif Menengah) yang ikut (pameran) ini ada sekitar 30 IKM. Terdiri dari IKM di sektor batik 19 dan UKM di sektor kuliner 11,” kata Giyatno di Desa Jarum, Sabtu (24/8/2024).

 

Ia menjelaskan, produk yang dipamerkan merupakan produk-produk unggulan hasil karya puluhan perajin batik di Desa Jarum. Ciri khas batik mereka, yakni masih banyak batik yang dibuat menggunakan pewarna alam.

 

“Di Desa Jarum ada dua proses pewarnaan batik, menggunakan warna sintetis dan juga warna alam. Berikutnya warga kami juga ada yang mengembangkan warna tanah,” terangnya

 

Menurutnya, pameran ini dapat menjadi wadah bagi perajin-perajin batik di Desa Jarum untuk terus berkembang dan berinovasi. Selain itu, pameran juga bisa mengenalkan pamor batik khas Desa Jarum kepada pembeli dan masyarakat secara lebih luas.

 

Para pengunjung tak hanya ditawarkan produk batik berupa kain, melainkan juga produk sehari-hari yang bisa selalu digunakan. Seperti payung, cangkir, mangkuk, permainan tradisional congklak, hingga wayang yang terbuat dari kayu.

 

Giyatno menjelaskan, ini menjadi wujud nyata sinergitas antara pemdes dan masyarakat setempat dalam meningkatkan potensi di Desa Jarum, yakni batik. Batik yang menggunakan warna alam itu juga dituangkan dalam pembuatan wayang sehingga lebih inovatif.

 

“Produk terbaru di sini adalah ecoprint, ada juga pengembangan kreatif lain seperti ukiran wayang dan sebagainya. Wayang itu disentuh dengan cat dan juga dengan batik,” jelasnya.

 

Giyatno berharap, adanya Festival Budaya Desa Jarum khususnya pameran ini mampu meningkatkan roda perekonomian warga setempat sekaligus menaikkan pamor produk batik milik IKM ataupun UMKM setempat.

 

“Harapan kami warga kami semakin bisa mencintai hasil produksinya dan juga diharapkan kita bisa mengenalkan produk dari warga negara Jarum dan juga semoga peningkatan penghasilan bagi warga Desa Jarum,” harapnya.

 

Salah satu produk yang ditampilkan yakni milik Sugiyem (47). Kain batik berukuran 2,5×6 meter yang miliknya itu dijual seharga Rp 500 ribu. Kain berwarna coklat, biru, merah miliknya itu tampak cantik karena dibuat dengan bahan alam.

 

“Kalau ini warna biru saya pakai warna alam dari tanaman indigofera. Kalau yang kuning kemerahan pakai tanaman jolawe. Kalau coklat itu perpaduan tanaman tegeran, tingi, dan jambal,” paparnya.

 

Sugiyem mengaku memilih menggunakan bahan warna dari alam karena menurutnya selain tak berbahaya, tanaman yang dipakai untuk mewarnai itu bisa digunakan seluruhnya. Tak ada bagian dari tanaman yang hanya dibuang begitu saja.

 

Dalam sebulan, Sugiyem bisa menjual sekitar 10-20 potong kain yang ia produksi setiap hari. Sudah memproduksi kain batik sejak 2014, Sugiyem selama ini hanya mempromosikan produknya itu lewat WhatsApp Story.

 

“Kalau di pameran atau langsung dari saya Rp 500 per potong, tapi kalau kainnya sudah masuk showroom beda lagi, bisa sampai Rp 800 ribu,” jelasnya.

 

Sugiyem berharap, lewat pameran ini ia bisa menggaet lebih banyak pembeli dan menemukan lebih banyak lagi relasi untuk meningkatkan produk kain batik warna alam miliknya itu

Berita ini sudah pernah tayang di platfrom berita online berikut:

https://www.detik.com/jateng/berita/d-7506664/festival-jarum-klaten-pamerkan-puluhan-produk-batik-ada-baju-wayang

Facebook Comments Box

Penulis : Sri

Editor : Mr. Izzy

Berita Terkait

Asosiasi UMKM Desak Pemerintah Konsisten Terapkan Aturan Belanja Produk Lokal
Festival UMKM dan Gebyar Produk Ramaikan CFD Kota Bekasi
Tenant District Blok M Pindah ke Blok M Hub
Diskominfo Kota Bekasi Angkat Isu UMKM dalam Podcast
Pemerintah Buka Fasilitas Pembiayaan untuk UMKM Sektor Perumahan
KP2KP Sinjai Beri Edukasi Pajak untuk UMKM Kuliner
Asosiasi Dorong Optimalisasi Belanja Pemerintah untuk UMKM
Pertamina Dukung Ekspor UMKM, Produk Asal Kebumen Tembus Pasar New York

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 08:59 WIB

Asosiasi UMKM Desak Pemerintah Konsisten Terapkan Aturan Belanja Produk Lokal

Rabu, 24 September 2025 - 08:36 WIB

Festival UMKM dan Gebyar Produk Ramaikan CFD Kota Bekasi

Rabu, 24 September 2025 - 08:32 WIB

Tenant District Blok M Pindah ke Blok M Hub

Selasa, 23 September 2025 - 08:30 WIB

Diskominfo Kota Bekasi Angkat Isu UMKM dalam Podcast

Senin, 22 September 2025 - 08:40 WIB

Pemerintah Buka Fasilitas Pembiayaan untuk UMKM Sektor Perumahan

Berita Terbaru

Berita

Festival UMKM dan Gebyar Produk Ramaikan CFD Kota Bekasi

Rabu, 24 Sep 2025 - 08:36 WIB

Berita

Tenant District Blok M Pindah ke Blok M Hub

Rabu, 24 Sep 2025 - 08:32 WIB

Berita

Diskominfo Kota Bekasi Angkat Isu UMKM dalam Podcast

Selasa, 23 Sep 2025 - 08:30 WIB